Manuscript with arrow icon Book and magnifying glass icon Cross-check icon Process checklist icon Reputation ribbon icon Graduation cap icon Question speech bubble icon Headset call icon Mobile phone call icon Login arrow icon B+ Paper Icon Becoming B+ Paper Icon Checkmark Paper Icon Feedback Speech Bubble Icon Feedback Double Speech Bubble Icon Similarity Check Icon Professional Development Icon Admin Training Icon Instructor Training Icon Student Training Icon Integrations Icon System Status Icon System Requirements Icon Menu Icon Checkmark Icon Download Icon Rubric Icon Prompt Icon QuickMark Set Icon Lesson Plan Icon Success Story Icon Infographic Icon White Paper Icon White Paper Icon Press Release Icon News Story Icon Event Icon Webcast Icon Video Icon Envelope Icon Plaque Icon Lightbulb Icon Insights Lightbulb Icon Training Icon Search Icon User Icon Privacy Icon Instructor Icon Instructor-1 Icon Investigator Icon Admin Icon Student Icon Voice Grammar Icon Turnitin Logo (Text and Icon) Icon Facebook Icon Twitter Icon LinkedIn Icon Google Plus Icon Lightbulb Icon Binoculars Icon Drama Masks Icon Magnifying Glass Icon Signal Check Indicator Bars Red Flag Icon Analysis and Organization Icon
Kontak Penjual

Anda pasti berpikir bahwa transformasi digital telah berjalan dengan kecepatan tinggi selama dua tahun terakhir mengingat laju perubahan yang sangat singkat. Saat perusahaan dan pemerintah berjuang meredam gangguan yang ditimbulkan oleh pandemi, masyarakat justru melaju dengan cepat menuju Revolusi Industri Keempat (4IR).

Namun, saat masyarakat Indonesia telah beradaptasi dengan cara baru dalam bekerja, berbelanja dan dalam kehidupan mereka sehari-hari, para pejabat mengakui bahwa kesenjangan dalam akses teknologi digital  memusingkan para pembuat kebijakan di Indonesia, dan ketidaksetaraan dalam dalam sistem pendidikan nasional  tampak lebih mencolok. 

Jika kesenjangan itu diabaikan, hal tersebut akan berdampak serius pada kualitas sistem pendidikan dan masyarakat pada umumnya. Dengan tujuan ambisius untuk mempercepat transformasi digital  dalam angkatan kerja, mengharapkan siswa Indonesia dapat memenuhi kebutuhan ekonomi digital yang kuat, akan sulit tercapai jika sistem pendidikan tidak terlebih dahulu membekali mereka dengan keterampilan digital yang dibutuhkan.

Saat ini, adalah sesuatu yang sangat penting bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia bersatu terkait teknologi pendidikan. Ini tidak hanya upaya bersama untuk meningkatkan bakat dan keterampilan siswa yang dapat dipakai di mana saja, upaya ini juga mendorong keberhasilan dalam hal sosial dan ekonomi  dengan merangsang peluang kerja, mobilitas sosial, dan keragaman tenaga kerja. 

Mendigitalkan pendidikan secara efektif sehingga lingkungan belajar terhubung dengan aspek kehidupan sehari-hari lainnya menuntut para pembuat kebijakan dan institusi memanfaatkan solusi yang mendukung aksesibilitas, kolaborasi kelas, dan inklusivitas.


Teknologi Pendidikan: Bukan Lagi Barang Mewah, Tapi Penting

Ketika perbedaan antara dunia fisik dan dunia maya bergeser dan berubah, batas-batas kabur ini mengharuskan kita beradaptasi dengan cara yang sama. Melangkah ke masa depan dengan percaya diri di tengah tuntutan yang berubah dalam hal pekerjaan berarti bahwa perolehan keterampilan utama siswa akan membuat perbedaan antara masyarakat yang berkembang, giat, dan yang tertinggal.

Penggunaan teknologi telah terbukti membangun ketahanan  dalam lingkungan pembelajar, dan terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini mempertegas pentingnya memanfaatkan metode yang didukung teknologi guna menciptakan model pengajaran, penilaian, dan umpan balik yang digunakan saat ini lebih sesuai dengan tujuan.

Mengukir jalan masa depan mereka membutuhkan peran pemangku kepentingan di seluruh institusi untuk mengeksplorasi teknologi, khususnya teknologi pendidikan, yang dapat memberdayakan dan mempersiapkan siswa di masa depan.


Keuntungan dan Strategi untuk Maju

Upaya institusi dalam memanfaatkan teknologi pendidikan yang sejalan dengan agenda transformasi digital Indonesia menawarkan banyak manfaat bagi siswa dan pendidik.

Pertama, teknologi pendidikan dapat membantu pendidik dalam memberikan umpan balik yang lebih sering dan efektif  yang dapat melacak kemajuan siswa, dan mempersiapkan mereka menghadapi penilaian formatif. Teknologi pendidikan juga memberikan kesempatan kepada pendidik menggabungkan alat-alat canggih dengan sumber daya yang ada untuk mendukung pembelajaran otentik dan integritas akademik, merampingkan alur kerja, meningkatkan kelayakan dan konsistensi pengajaran, dan yang terpenting, menghemat waktu penilaian.

Dengan terobosan teknologi baru seperti AI, pendidik dapat meningkatkan produktivitas mereka dan mengurangi beban administrasi untuk memfokuskan energi mereka pada waktu mengajar dan peningkatan keterampilan, sementara siswa dapat memperoleh wawasan dan dukungan tambahan untuk memandu perjalanan belajar mereka. Teknologi pendidikan juga dapat mencegah pelanggaran akademik siswa dengan mengidentifikasi tanda-tanda kecurangan dan kesenjangan pengetahuan agar dapat diatasi oleh pendidik, serta mendorong budaya integritas yang dapat bertahan seumur hidup. Saat teknologi tersebut dilengkapi dengan solusi yang menawarkan basis data konten yang menyeluruh, pendidik dapat memastikan keotentikan pekerjaan siswa di semua disiplin ilmu. 

Misalnya, teknologi solusi yang memanfaatkan AI dan data secara konsisten telah terbukti meningkatkan pengajaran, penilaian, dan umpan balik. Lebih jauh lagi, teknologi tersebut mendorong interaksi siswa dengan teman sebaya dan guru, memberdayakan siswa untuk berkolaborasi melalui alur kerja pembelajaran berkualitas tinggi yang dapat ditindaklanjuti yang memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan profesional di masa depan.

Saat ini banyak institusi di Indonesia mengambil langkah untuk memulai perjalanan transformasi digital mereka. Universitas Terbuka adalah contoh yang jelas akan keberanian dalam menanamkan teknologi pendidikan pada sistem pengajaran mereka. Dengan model pembelajaran jarak jauhnya, Universitas Terbuka telah merintis penggunaan solusi teknologi canggih yang memastikan para dosennya terus menawarkan pengajaran yang relevan yang mendorong pembelajaran sepanjang hayat.

Namun, para pemangku kepentingan dalam sistem pendidikan Indonesia sangat menyadari bahwa solusi ini mungkin belum dapat diakses oleh sejumlah besar siswa. Seperti yang terjadi sekarang ini, meningkatkan pembelajaran daring secara efektif untuk memastikan kompetensi dan integritas di antara siswa merupakan tantangan besar. 

Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa banyak siswa di daerah pedesaan Indonesia tidak memiliki konektivitas, dan banyak siswa dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki keterbatasan akses ke perangkat yang diperlukan untuk menggunakan perangkat teknologi pendidikan. Jadi, ketika pandemi telah mempercepat adopsi teknologi pendidikan, sistem pendidikan Indonesia  membutuhkan solusi yang lebih strategis untuk mengatasi masalah khusus yang dihadapi siswa dan pendidik ini.

Ambil sebuah contoh, Bank Dunia menjelaskan bahwa kemitraan antara sistem pendidikan publik dan perusahaan yang mendukung digitalisasi dapat memberikan jalan untuk meningkatkan literasi digital para pendidik, mengubah kurikulum, dan meningkatkan ketahanan sistem pendidikan nasional. Kemitraan ini menawarkan potensi penciptaan alat yang didukung teknologi yang mudah diakses dan mempercepat implementasinya.

Terlepas dari kerumitan yang dihasilkan, pandemi ini juga telah menciptakan peluang bagi teknologi, dan telah mendorong bisnis Indonesia memajukan strategi digital mereka dalam rentang waktu yang jauh lebih singkat dari perkiraan sebelumnya.

Meskipun perubahan ini dengan jelas menunjukkan masa depan yang ditandai dengan adanya peluang kerja baru yang menarik dan berbasis teknologi, terdapat kekhawatiran mengenai sebagian besar anak muda Indonesia yang akan jauh tertinggal. Memperbaiki kesenjangan ini merupakan upaya yang tidak dapat ditunda lagi karena ini adalah hal mendasar untuk meningkatkan inklusivitas dan memastikan setiap anak dan remaja Indonesia mendapatkan hak atas pendidikan yang berkualitas.

Tugas yang ada adalah untuk membuktikan terciptanya lanskap pendidikan bangsa di masa depan, membangun ketahanan, dan mengikuti kemajuan teknologi dalam masyarakat yang lebih luas. Hanya dengan upaya tersebut, siswa lokal dapat benar-benar berkembang saat mereka memasuki dunia kerja dan dapat berkontribusi pada pembangunan nasional.